CERPEN
Definisi Cerpen Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel.
Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.
Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.
Sebenarnya, tidak ada rumusan yang baku mengenai apa itu cerpen. Kalangan sasterawan memiliki rumusan yang tidak sama. H.B. Jassin –Sang Paus Sastra Indonesia- mengatakan bahwa yang disebut cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian. A. Bakar Hamid dalam tulisan “Pengertian Cerpen” berpendapat bahwa yang disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai: antara 500-20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, dan adanya satu kesan. Sedangkan Aoh. KH, mendefinisikan bahwa cerpen adalah salah satu ragam fiksi atau cerita rekaan yang sering disebut kisahan prosa pendek. Dan masih banyak sastrawan yang merumuskan definisi cerpen. Rumusan-rumusan tersebut tidak sama persis, juga tidak saling bertentangan satu sama lain. Hampir semuanya menyepakati pada satu kesimpulan bahwa cerita pendek atau yang biasa disingkat cerpen adalah cerita rekaan yang pendek.
Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.
Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.
Sebenarnya, tidak ada rumusan yang baku mengenai apa itu cerpen. Kalangan sasterawan memiliki rumusan yang tidak sama. H.B. Jassin –Sang Paus Sastra Indonesia- mengatakan bahwa yang disebut cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian. A. Bakar Hamid dalam tulisan “Pengertian Cerpen” berpendapat bahwa yang disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai: antara 500-20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, dan adanya satu kesan. Sedangkan Aoh. KH, mendefinisikan bahwa cerpen adalah salah satu ragam fiksi atau cerita rekaan yang sering disebut kisahan prosa pendek. Dan masih banyak sastrawan yang merumuskan definisi cerpen. Rumusan-rumusan tersebut tidak sama persis, juga tidak saling bertentangan satu sama lain. Hampir semuanya menyepakati pada satu kesimpulan bahwa cerita pendek atau yang biasa disingkat cerpen adalah cerita rekaan yang pendek.
KEBEBASAN
"Abah, emak berikanlah aku kebebasan."Keluhan hati Milah.Milah sering bermandikan air mata tatkala bersendirian.Berkata-kata lagi Milah"Emak, abah mengapakah hidupku dikongkong begini?"Teringat kembali Milah akan kalimah yang terkeluar dari mulut abahnya."Abah malu engkau buat perangai macamni.Sudahlah semua orang disini kenal abah dan engkauni anak ustaz dan ustazah yg dihormati.Apalah feadahnya engkau pergi merayau-rayau jauh malamni?Abah dirumahni adalah sibuk mengajar anak jiran menggaji al quran dan engkau pulak malam-malam buta pergi tengok wayang.Belajar malas, menggaji pun tak mahu,kerjapun tak ada.Harapkan muka aje cantik."Bengis dan garang Pak Mail memarahi Milah.
Pada Milah.Apa, salah besarkah dia?Berdosakah dia menonton wayang dengan si Sidah anak makcik Senahtu.Cuma tengok wayang,lepastu pergi makan di Mc Donald dan terus balik.Macamana nak pergi siang hari.Si Sidah kerja waktu siang dan dia pulak tak habis-habis menolong emaknya berjualan di gerai Nasi Padang.Bukannya tiap-tiap hari dia pergi tengok wayang.Itu pun sekali-sekala pada malam minggu.Macamana nak cari kerja?Siapa nak tolong emaknya nanti?Milah bukan bodoh belajar dan malas menggaji cuma dia terlalu penat setelah siang hari menolong emaknya berjualan.
Bagi Milah, dia sanggup korbankan alam persekolahan dia , demi ingin menjadi anak yg baik dan menolong abah dan emaknya.Jiwa dia memang tertekan.Tingkah- lakunya mesti dijaga.Dia mesti berkelakuan baik,sopan dan alim.Ini semua kerana ingin menjaga maruah kedua orang tuanya.Pelajaran Islam yang diajar oleh abahnya tak pernah Milah ingkari.Solat lima waktu akan Milah kerjakan walaupun badannya teramat letih setelah berkerja di siang hari.Semua sudah dia patuh, tapi abahnya tetap dengan peraturan ketatnya. "Dahlah Milah, jangan nak termenung lagi.Abah memang macam gitu.Dia marah kita bukan apa, dia sayangkan anak-anaknya.Pada abah ini tangong-jawab dia.Kalau dia tak marah sekarang, nanti di padang mashar dia di soal.Kakak faham betul perasaan kau.Jiwa orang remaja, memang nakkan kebebasan."Kak Rohana cuba menasihati adiknya Milah.Setiap hari Ahad, Milah selalu pergi rumak kak longnya.Setelah menolong emaknya.
Mak Cik Puteh berjualan separuh hari sahaja pada hari minggu, Milah pasti akan kerumah kakaknya yang tak jauh dari tempat jualan mereka.Kak Rohanalah tempat dia manja dan menggadu masalah peribadinya.Kalau tak ada kak Rohana, mungkin dah lama Milah lari dari rumah. "Milah bukan apa Kak Ana, Milah hanya pergi tengok wayang.Sedikit kebebasan pun tak boleh.Tak akan nak duduk pat rumah,kedai dan mengajar budak-budak jiran mengaji.Ini aje dunia Milah.Bosan tau!Milah, nak jugak tengok dunia luar disana.Pergi shopping ke atau berkelah.Janganlah kongkong Milah sampai macamni.Macam katak dalam tempurong.Sidahtu,semenjak dah kerja semangkin bergaya dah cantik.Milah pun nak macam Sidah, cantik dan bergaya.Kata orang, hasil duit penat berkerja nampak."Milah cuba minta sokongan dan simpati dari kakaknya. "Itu kakak tahu.Kak Ana pun macam kau Milah.Kakaklah penyebab Abah garang dan kongkong kau macam gitu.Kakak, lagi teruk dari engkau."Keluhan suara Kak Ana."Tak akanlah kerana kakak kahwin muda, abah nak kongkong Milah pulak?Tanda soalan yang di tanya Milah seolah-olah tak munasabah. Sambung lagi perbualan antara kak Ana dan Milah"Memang kakak kahwin muda Milah, tapi kerana nak tutup malu.Kau memang tak tahu hal ini.Peristiwa ini berlaku, kau masih kecil lagi Milah."Kak Ana berhenti sekejap perbualannya dan menarik nafas panjang sebelum meneruskan ceritanya."Apa kak Ana, nak tutup malu?Milah bertanya dengan nadah heran dan tak sabar nak tahu cerita sebenarnya."HEM!" Kak Ana menganggutkan kepalanya.
Tiba-tiba pintu rumah Kak Ana diketuk orang.Milah bangun dari sofa dan cuba melihat dilubang pintu.Perbualan mereka terpaksa dihentikan.Suami Kak Ana, abang Osman dah balik dari kerja."Baru balik ya bang"Tanya Milah pada abang iparnya."YA, Milah.Kau dari tadi atau baru sampai"Bertanya balik soalan abang iparnya kepada Milah"AH! Milah dari tadi duduk-duduk berbual -bual dengan Kak Long.Macam biasalah bang, dah habis jaulan singgah sini.Mana lagi Milah nak pergi.Bukan boleh merayap tempat lain"Sambung perbualan Milah dengan Abang Osman.
Osman macam biasa, sampai sahaja dirumah, dia pasti terus ke biliknya.Dia akan ketempat tidur baby dan cium pipi baby montel kesayangannya yang sedang tidur dengan perlahan.Hingga terlupa dia tentang apa yang Milah sudah ucapkan tadi.
Milah perhatikan gelagat abang iparnya yang memang sayang betul dengan si Natasha si comel yang baru 4 tahun.Dalam hatinya berkata,kalaulah dia dapat manja dan disayangi seperti Natasha, kan best.Abang Osman memang seorang ayah yang penyayang dan suami bertangungjawab dan baik hati orangnya.Beruntung Kak Ana bersuamikan Abang Osman.
"Eh!Eh!Eh.Adik akakni melamun aje dia".Sambil menepuk bahunya Milah.Rohana memang manja dan mesra dengan Milah.Milahlah satu-satunya darah dagingnya.Mereka cuma dua beradik sahaja.Tak heranlah kalau orang tua mereka memang jaga betul dan kawal anak dara mereka. Kata orang dulu-dulu menjaga anak lelaki lebih senang dari menjaga anak perempuan.Tapi, jaga macam mana pun, kalau dah nak jadi perkara buruk dah tak boleh nak kata.
"kak! Sambunglah cerita kakak tadi" Merayu Milah kepada kakaknya."EH! Tak
bolehlah.Abang Man kan dah balik.Sekejap lagi, dia dah nak makan pula.Nanti,kalau abang man keluar pergi rumah emak dia, kita sambung ok!jawab kak Ana."EH! Akak tak ikutke?Tanya Milah
pada kakaknya."Tak.Lagi pun abang cuma nak kasi duit aje pada mak nya".
"Abang Man tu, selalu ya kasi duit pada mak nya" Tanya Milah kepada kak Ana"Ah! Abang Man kau memang begitu.Dia memang siang-siang dah beritahu Kak Ana.Selagi dia mampu, dia akan tetap memberi duit pada orang tua dia.Kak Ana tak kisah Milah.Abang Man tu gajinya besar, lagi pun yang dia tolong pun emak dan bapa mentua akak.Kitani Milah, kalau jadi isteri,janganlah kongkong sangat suami kita. Dia anak lelaki masih bertangungjawab menolong orang tua mereka. Kalau duit tak ada ,bela dan jaga mereka atau selalulah bertanya khabar berita"Berpanjang lebar Kak Ana memberi pendapat pada adiknya.
Milah termenung sekejap dan di kepalanya ashik berfikir tentang apa sebenarnya yang terjadi antara Kak Ana dengan Abahnya.Dia perhatikan sahaja gerak Kak Ana mengemas dan menyajikan makanan untuk makan malam Abang Iparnya.Sambil bangun dari duduk di dapur, Milah meminta diri untuk masuk ke kamar biliknya yg memang dah di sediakan kak Ana untuk adik kesayangannya tumpang tidur.
Didalam bilik, mata Milah terkebil-kebil tak boleh tidur."Apakah rahsia yang Kak Ana dan Abah simpan hinggakan aku tidak dapat kebebasan.Setiap langkah aku selalu aje ada yang ascort.Bosan aku."Keluh Milah seorang diri hingga tak sadar lalu
dia terlelap tidur.
<
Keesokkan harinya, selepas solat subuh, Milah keluar dari rumah Kak Ana dengan perlahan-lahan kerana tidak mahu menggangu Kak Ana dari tidurnya.Hari ini dan hari-hari yang lain macam biasalah, Milah akan ke kedai emaknya sampai senja barulah dia pulang.Itulah jadual hariannya.Bagi anak remaja seperti Milah, kehidupan seperti ini amat bosan sekali.Di benak fikiran Milah, alam remaja seharusnya bebas, tak perlu bersusah-susah dan hidup remaja hanya sekali seharusnya enjoy.Dia cemburu pada si Sidah.Hidup Sidah selalu enjoy.Berjalan-jalan, disko, hi-tea, picnic, shopping, nonton wayang dan yang paling best ada pacaran, boyfriend.
"Kak Anani janji pukul 5.00 petang nak sampai disini.Sekarang dah pukul 5.30.Setengah jam Milah tunggu kak Ana tau!" Menggomel Milah pada kakaknya."Sorrylah sayang, Kak Ana lambatni pasal mengguruskan Natasha."Pujuk Kak Ana sambil cubit pipi adik kesayangannya."Milah bukan apani kak, masa pada Milah amat berharga sekali.Ini pun dapat keluar dah bagus.Abahtu, kalau dah malam-malamni, mana dia nak kasi Milah keluar.Ini pun dapat keluar sebab kakak yang talipon Abah.Kalau tak bohong sunat, tak dapatlah kita keluar sampai larut malam.Apatu Kak Milah, kursus komputer!" Terbahak-bahak Milah dan kak Ana ketawa."Mati kita Milah, kalau Abah tahu" Sambung Kak Ana dan terus memanggil pelayan di hotel Meridien untuk memesan makanan dan minuman.
Setelah makanan dan minuman terhidang, mereka pun makan sambil berbual -bual."Milah , kau tahu tak kenapa kakak ajak kau jumpa di sini. Tempatni meninggalkan kenangan pahit yang tak akan luput dari ingatan kakak. Tempatnilah shurga bagi kakak, semasa kakak remaja dan tempatnilah yang mengajar kakak mengenali apa itu neraka.Kalau nak cerita macammana kakak terjurumus dialam dadah dan seorang wanita bosia, sampai larut malam pun tak akan habis.Tiga tahun kakak hidup dengan dadah dan lesbian.Pahit Milah.....(air mata kak Ana turun dengan derasnya dan tersedu-sedan sambil mengesat air matanya)teramat pahit Milah hidup terlalu bebas.Kakak tak kenal tuhan, abah, emak dan semua orang-orang yang sayangkan kakak.Kakak hanya suka pada dadah dan teman lesbian kakak.Pada kakak, merekalah orang yang menyayangi kakak.Merekalah dunia kakak.Disko, nightclub, karaoke club, hotel-hotel mewah dan semua tempat-tempat yang anak-anak remaja suka pergi, pasti kakak akan ada.Semua kakak dah rasa tapi Milah, kepuasannya dan keindahannya hanya sementara saja tak kekal."Berhenti sekejap Kak Ana sambil menghabiskan Nasi goreng seafood yang dia pesan tadi.
"kak Ana, Milah tak sangka yang sejarah hidup kak Ana sedemikian.Milah merasa terperanjat yang kak Ana melalui semua ini.Betulkah apa yang Kak Ana katakanni?Inikah Kak Ana yang Milah selalu puji sifat kewanitaannya dan contoh idola buat Milah? Atau Kak Ana sengaja hendak menakutkan Milah.Kakak dan abah memang dah merancang supaya Milah tak timbulkan soal kebebasan.Katakanlah kak Ana ini semua tak benar.Seram Milah bila kenangkan". Menangis Milah hinggakan makanan di atas mejatu tak di sentuh lagi. Orang ramai yang berada di situ memehatikan gelagat dua beradik itu. Mereka berdua tak hiraukan orang-orang yang perhatikan mereka. Kak Ana megesat air mata adiknya dan berbisik kepada adiknya supaya mereka beralih ketempat lain. Semasa perjalanan pulang, Kak Ana meneruskan ceritanya.
Begitulah sejarah hidup Rohana. Penuh dengan maksiat. Kalau bukan kerana Osman dan Abahnya yang meyelamatkan Rohana mungkin Kak Ana dah dapat 'HIV' dan sesat dengan dunia kebebasannya. Setelah Milah mendengar cerita sebenarnya dari Abah, emaknya, abang Osman dan kak Ana, barulah Milah sedar betapa sayangnya mereka kepada dirinya. Semenjak itu, hidup Milah lebih bererti dan dia tidak akan minta kebebasan yang tidak mendatangkan faedah baginya. Milah semakin berhati-hati bila mendengar tentang temannya Sidah yang sedang mengandung 5 bulan dan belum nikah kerana tidak ada seorang pun teman lelakinya yang ingin bertanggongjawab.
Setiap malam, setelah selesai mengajar Al Quran kepada anak jiran tertangga, Milah pasti akan membaca firman Allah kepada anak-anak muridnya. Pada Milah, dia tak perlu lagi kebebasan kerana dia dah dapat ketenangan jiwa. Dengan Firman Allah, kebebasan yang tulus ada di Al Quran. Di dalam surah 91(ASY-SYAMS) ayat 7-10 yang bermaksud "Dan jiwa serta penyempurnaan(ciptaannya).Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang-orang yang mengotorinya." Maha benar firman Allah.
ERTI PERSAHABATAN
Misha sinkap kembali tabir ingatannya. Sharon. Manis nama itu, semanis orangnya. Dialah kawan karib Misha yang selalu diingatannya. Sudah enam tahun mereka mengenali antara satu sama lain. Kegembiraan dan keperitan hidup di alam remaja mereka melalui bersama. Tetapi semua itu hanya tinggal kenangan sahaja. Misha kehilangan seorang sahabat yang tidak ada kalang-gantinya.
Peristiwa itu berlaku dua tahun yang lalu. Sewaktu itu mereka sedang berada di kantin sekolah. Misha sedang marahkan Sharon kerana mengambil pena kesukaannya tanpa izinya dan menghilangkannya.
Apabila Misha bertanya, dia hanya berkata yang dia akan menggantikannya. Misha tidak mahu dia menggantikannya. Kerana pena yang hilangtu berlainan dengan pena yang akan diganti oleh Sharon. Pena yang hilang itu adalah hadiah daripada Sharon sewaktu mereka pertama kali menjadi sepasang kawan karib.
"Aku tak mahu kau menggantikannya! Pena yang hilangtu berharga bagiku! Misha memarahi Sharon." " Selagi kau tak jumpa penatu, selagi itulah aku tak akan bercakap dengan kau!" Marahnya Misha pada Sharon. Meja kantintu di hentaknya dengan kuat hingga terkejut Sharon. Misha yang mukanya memang kemerah-merahan, bila marah bertambahlah merahlah mukanya. Sharon dengan keadaan sedih dan terkejut hanya berdiamkan diri lalu beredar dari situ. Misha tahu Sharon berasa sedih mendengar kata-katanya itu. Misha tidak berniat hendak melukainya tetapi waktu itu dia terlalu marah dan tanpa dia sedari, mutiara jernih membasahi pipinya.
"Sudah beberapa hari Sharon tidak datang ke sekolah. Aku merasa risau. Adakah dia sakit? Apa yang terjadi" Berkata-kata Misha seorang diri. Benak fikirannya diganggu oleh seribu satu pertanyaan "EH! Aku nak pergi kerumahnyalah" Berbisik Misha di hatinya. Tetapi niatnya berhenti di situ. Dia merasa segan. Tiba-tiba talipon dirumah Misha berbunyi "Ring,riiiiiiiing,riiiiiiiiing,riiiiiiiing"Ibu Misha yang menjawab panggilan itu."Misha, oh, Misha "Teriak ibunya. "Cepat, salin baju. Kita pergi rumah Sharon ada sesuatu berlaku. Kakaknya Sharon talipon suruh kita pergi rumahnya sekarang jugak" Suara ibu Misha tergesa-gesa menyuruh anak daranya cepat bersiap. Tiba-tiba jantung Misha bergerak laju. Tak pernah dia merasa begitu. Dia rasa tak sedap. Ini mesti ada sesuatu buruk yg berlaku. "Ya Allah, kau tenteramkanlah hatiku. Apapun yang berlaku aku tahu ini semua ujianmu. Ku mohon jauhilah segala perkara yang tak baik berlaku. kau selamatkanlah sahabatku." Berdoa Misha pada Allah sepanjang perjalanannya ke rumah Sharon.
Apabila tiba di sana, rumahnya dipenuhi dengan sanak -saudaranya. Misha terus menuju ke ibu Sharon dan bersalaman dengan ibunya dan bertanya apa sebenarnya yang telah berlaku. Ibunya dengan nada sedih memberitahu Misha yang Sharon dilanggar lori sewaktu menyeberang jalan berdekatan dengan sekolahnya." Dia memang tidak sihat tapi dia berdegil nak ke sekolah. Katanya nak jumpa engkau. Tapi hajatnya tak sampai. Sampai di saat dia menghembuskan nafasnya, kakaknya yang ada disisinya ternampak sampul surat masa ada dia gengam ditangannya" terisak-isak suara ibu Sharon menceritakan pada Misha sambil menghulurkan surat yang Sharon beriya-iya sangat ingin memberikannya pada sahabatnya.
Didalam sampul surat itu terdapat pena kesukaanku. Disitu juga terdapat notadaripadnya.
MISHA SHARMIN,
AKU MINTA MAAAF KERANA MEMBUAT KAU MARAH KERANA TELAH MENGHILANGKAN PENA KESUKAANMU. SELEPAS ENGKAU MEMARAHI AKU, AKU PULANG DARI SEKOLAH SEWAKTU HUJAN LEBAT KERANA INGIN MENCARI PENAMU.DI RUMAH AKU TAK JUMPA.TAPI AKU TAK PUTUS ASA DAN CUBA MENGINGATINYA DAN AKU TERINGAT, PENATU ADA DI MEJA SCIENCE LAB . ITUPUN AGAK LAMBAT AKU INGIN KESEKOLAH KERANA BADANKU TAK SIHAT TAPI DENGAN BANTUAN SITI DIA TOLONG CARIKAN. PENATU SITI JUMPA DIBAWAH MEJAMU. TERIMA KASIH KERANA TELAH MENGHARGAI PEMBERIANKU DAN PERSAHABATAN YANG TERJALIN SELAMA SETAHUN. TERIMA KASIH SEKALI LAGI KERANA SELAMA INI MENGAJARKU TENTENG ERTI PERSAHABATAN.
SHARON OSMAN.
Kolam mata Misha dipenuhi mutiara jernih yang akhirnya jatuh berlinangan dengan derasnya.Kalau boleh ingin dia meraung sekuat hatinya. Ingin dia memeluk tubuh Sharon dan memohon maaf padanya tapi apakan daya semuanya dah terlambat. Mayat Sharon masih di hospital. Tiba-tiba dentuman guruh mengejutkan Misha daripada lamunan. Barulah dia sedar bahawa dia hanya mengenangkan kisah silam. Persahabatan mereka lebih berharga daripada pena itu. Misha benar-benar menyesal dengan perbuatannya. Dia berjanji tak akan membenarkan peristiwa ini berulang kembali. Semenjak itu Misha rajin bersolat dan selesai solat dia akan membaca al quran dan berdoa dan bersedekahkan ayat-ayat al quran kepada sahabatnya. Dengan cara ini sahajalah yang dapat Misha balas balik jasanya Sharon dan mengeratkan persahabatanya. Semoga dengan kalam Allah Sharon akan bahagia di alam
Peristiwa itu berlaku dua tahun yang lalu. Sewaktu itu mereka sedang berada di kantin sekolah. Misha sedang marahkan Sharon kerana mengambil pena kesukaannya tanpa izinya dan menghilangkannya.
Apabila Misha bertanya, dia hanya berkata yang dia akan menggantikannya. Misha tidak mahu dia menggantikannya. Kerana pena yang hilangtu berlainan dengan pena yang akan diganti oleh Sharon. Pena yang hilang itu adalah hadiah daripada Sharon sewaktu mereka pertama kali menjadi sepasang kawan karib.
"Aku tak mahu kau menggantikannya! Pena yang hilangtu berharga bagiku! Misha memarahi Sharon." " Selagi kau tak jumpa penatu, selagi itulah aku tak akan bercakap dengan kau!" Marahnya Misha pada Sharon. Meja kantintu di hentaknya dengan kuat hingga terkejut Sharon. Misha yang mukanya memang kemerah-merahan, bila marah bertambahlah merahlah mukanya. Sharon dengan keadaan sedih dan terkejut hanya berdiamkan diri lalu beredar dari situ. Misha tahu Sharon berasa sedih mendengar kata-katanya itu. Misha tidak berniat hendak melukainya tetapi waktu itu dia terlalu marah dan tanpa dia sedari, mutiara jernih membasahi pipinya.
"Sudah beberapa hari Sharon tidak datang ke sekolah. Aku merasa risau. Adakah dia sakit? Apa yang terjadi" Berkata-kata Misha seorang diri. Benak fikirannya diganggu oleh seribu satu pertanyaan "EH! Aku nak pergi kerumahnyalah" Berbisik Misha di hatinya. Tetapi niatnya berhenti di situ. Dia merasa segan. Tiba-tiba talipon dirumah Misha berbunyi "Ring,riiiiiiiing,riiiiiiiiing,riiiiiiiing"Ibu Misha yang menjawab panggilan itu."Misha, oh, Misha "Teriak ibunya. "Cepat, salin baju. Kita pergi rumah Sharon ada sesuatu berlaku. Kakaknya Sharon talipon suruh kita pergi rumahnya sekarang jugak" Suara ibu Misha tergesa-gesa menyuruh anak daranya cepat bersiap. Tiba-tiba jantung Misha bergerak laju. Tak pernah dia merasa begitu. Dia rasa tak sedap. Ini mesti ada sesuatu buruk yg berlaku. "Ya Allah, kau tenteramkanlah hatiku. Apapun yang berlaku aku tahu ini semua ujianmu. Ku mohon jauhilah segala perkara yang tak baik berlaku. kau selamatkanlah sahabatku." Berdoa Misha pada Allah sepanjang perjalanannya ke rumah Sharon.
Apabila tiba di sana, rumahnya dipenuhi dengan sanak -saudaranya. Misha terus menuju ke ibu Sharon dan bersalaman dengan ibunya dan bertanya apa sebenarnya yang telah berlaku. Ibunya dengan nada sedih memberitahu Misha yang Sharon dilanggar lori sewaktu menyeberang jalan berdekatan dengan sekolahnya." Dia memang tidak sihat tapi dia berdegil nak ke sekolah. Katanya nak jumpa engkau. Tapi hajatnya tak sampai. Sampai di saat dia menghembuskan nafasnya, kakaknya yang ada disisinya ternampak sampul surat masa ada dia gengam ditangannya" terisak-isak suara ibu Sharon menceritakan pada Misha sambil menghulurkan surat yang Sharon beriya-iya sangat ingin memberikannya pada sahabatnya.
Didalam sampul surat itu terdapat pena kesukaanku. Disitu juga terdapat notadaripadnya.
MISHA SHARMIN,
AKU MINTA MAAAF KERANA MEMBUAT KAU MARAH KERANA TELAH MENGHILANGKAN PENA KESUKAANMU. SELEPAS ENGKAU MEMARAHI AKU, AKU PULANG DARI SEKOLAH SEWAKTU HUJAN LEBAT KERANA INGIN MENCARI PENAMU.DI RUMAH AKU TAK JUMPA.TAPI AKU TAK PUTUS ASA DAN CUBA MENGINGATINYA DAN AKU TERINGAT, PENATU ADA DI MEJA SCIENCE LAB . ITUPUN AGAK LAMBAT AKU INGIN KESEKOLAH KERANA BADANKU TAK SIHAT TAPI DENGAN BANTUAN SITI DIA TOLONG CARIKAN. PENATU SITI JUMPA DIBAWAH MEJAMU. TERIMA KASIH KERANA TELAH MENGHARGAI PEMBERIANKU DAN PERSAHABATAN YANG TERJALIN SELAMA SETAHUN. TERIMA KASIH SEKALI LAGI KERANA SELAMA INI MENGAJARKU TENTENG ERTI PERSAHABATAN.
SHARON OSMAN.
Kolam mata Misha dipenuhi mutiara jernih yang akhirnya jatuh berlinangan dengan derasnya.Kalau boleh ingin dia meraung sekuat hatinya. Ingin dia memeluk tubuh Sharon dan memohon maaf padanya tapi apakan daya semuanya dah terlambat. Mayat Sharon masih di hospital. Tiba-tiba dentuman guruh mengejutkan Misha daripada lamunan. Barulah dia sedar bahawa dia hanya mengenangkan kisah silam. Persahabatan mereka lebih berharga daripada pena itu. Misha benar-benar menyesal dengan perbuatannya. Dia berjanji tak akan membenarkan peristiwa ini berulang kembali. Semenjak itu Misha rajin bersolat dan selesai solat dia akan membaca al quran dan berdoa dan bersedekahkan ayat-ayat al quran kepada sahabatnya. Dengan cara ini sahajalah yang dapat Misha balas balik jasanya Sharon dan mengeratkan persahabatanya. Semoga dengan kalam Allah Sharon akan bahagia di alam